Tips: Kerusakan Kompresor dan Cara Mengatasinya
Xlusi.com | Terkadang kita terkendala dalam menggunakan kompresor, berikut ini adalah daftar kerusakan yang terjadi pada kompresor yang sering terjadi.
1. Pembebanan lebih dan pemanasan lebih pada motor pengerak.
Kompresor merupakan suatu mesin yang bekerja dengan energi dari sumber lain. Seperti yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya, sumber energi berupa motor penggerak yang umum digunakan secara luas adalah motor bakar dan motor listrik. Permasalahan akan muncul apabila jumlah daya yang dibutuhkan kompresor adalah kurang dari harga normal operasi. Sebagai contoh apabila kompresor membutuhkan Pv = 10 KWatt untuk bekerja normal tetapai motor penggerak hanya mempunyai daya maksimum sebesar 8 Kwatt, motor penggerak akan bekerja berat atau menjadi terbebani lebih. Hal ini dapat berakibat motor listrik menjadi panas dan dapat terbakar pada lilitan kemaganitannya. Penggunaan motor bakar sebagai motor penggerak, apabila sering beropersai dalam kondisi pembebanan lebih akan mengurangi umur mesin. Untuk mengatasi kondisi di atas, yaitu pembebanan yang berlebih pada instalasi kompresor, dalam memilih motor penggerak harus mempertimbangkan faktor koreksi daya a. Dengan mempertimbangkan hal tersebut apabila terjadi peningkatan kebutuhan daya kompresor, motor penggerak tetap dapat melayani kebutuhan daya.
2. Pemanasan lebih pada udara hisap
Berdasarkan perumusan proses kompresi pada kompresor, semakin tinggi temperatur udara yang dihisap dengan rasio kompresi yang sama, akan menghasilkan udara mampat dengan temperatur yang lebih tinggi. Disamping itu kerja kompresor menjadi lebih berat, hal ini tentunya menaikkan harga dari daya penggerak kompresor. Temperatur udara luar yang diijinkan adalah sekitar 40 0C. Apabila temperatur udara hisap lebih tinggi dari temperatur tersebut, dapat mengakibatkan temperatur udara tekan menjadi sangat tinggi dan efeknya merugikan dan cenderung menggangu kinerja dari proses pemampatan. Pelumas yang terkena panas berlebih juga akan terbakar dan menghasilkan karbid yang menempel pada katup-katup atau peralatan lainnya yang dalam jangka waktu lama akan merusak katup-katup tersebut. Efek lainnya yang dapat terjadi adalah karena kerusakan pada katup-katup, udara tekan akan masuk silinder lagi dan dikompresikan lagi, kondisi ini menghasilkan udara tekan dengan temperatur sangat tinggi, proses kompresi bahkan berhenti sama sekali karena piston pada panas tinggi menjadi memuai dan kemudian macet.
Cara mengatasi kondisi apabila terjadi kenaikan temperatur udara tekan yang besar, instalasi kompresor perlu dipasang alat pendingin terutama pada tangki penampung udara
3. Katup pengaman yang sering terbuka
Peralatan pengatur kapasitas yang paling penting adalah katuppengaman yang berfungsi membatasi tekanan ke luar tidak naik sampai melampaui batas normalnya. Sebelum katup pengaman terbuka, katup pembebas beban harus bekerja. Gangguan terjadi apabila katup pembebas beban ada kerusakan karena tersumbat atau disetel pada kondisi nilai tekanan yang tinggi. Apabila hal tersebut terjadi pengontrolan tekanan menjadi kacau atau dengan kata lain tekanan berlebih di atas normal yang ke luar tidak terkontrol lagi, hal ini sangat membahayakan bagi operator kompresor. Hal yang patut diperhatikan untuk mencegah tidak terkontrolnya tekanan udara ke luar yang melebihi normal yaitu melakukan penyetelan yang pas dengan standar dan selalu mengecek kebersihan pada katup pembebas beban dari kotoran-kotoran yang kemungkinan dapat menyumbat.
4. Korosi
Fluida kerja dari kompresor adalah udara yang akan dimampatkan. Udara tersebut jika tercampur senyawa-senyawa asam atau basa akan sangat korosif. Apabila kompresor dalam keadaan mati, udara tekan akan mengalami pendinginan dan uap air dengan kandungan senyawa korosif yang akan mengembun dan dapat menempel pada komponen-komponen dan sebagian masuk ke dalam minyak pelumas. Air dari pengembunan ini dapat menimbulkan korosi yaitu peristiwa bereaksinya bahan logam dengan zat korosif dan meghasilkan karat. Minyak pelumas juga berperan dalam proses korosi, hal ini terjadi jika minyak pelumas tidak terkontrol penggantiannya sehingga pelumas yang bersirkulasi banyak mengadung zat asam dan korosif terhadap logam. Pencegahan korosi pada peralatan kompresor dapat dilakukan melalui pemilihan bahan logam yang tepat dan tahan korosi. Cara lain
adalah dengan pemberian katup cegah air otomatik pada sisi ke luar kompresor, hal ini untuk mengurangi jumlah air yang terlarut pada udara tekan dan pelumas.
Semoga bermanfaat untuk anda