Sistem Pemanas Mula
Pada waktu start, kerugian tekanan kompresi diatas torak sangat besar. Saat start dingin keadaan tersebut tidak menguntungkan karena temperatur pembakaran tidak tercapai. Hal ini disebabkan torak, blok motor dan bagian motor lainnya yang masih dingin menyerap panas hasil kompresi yang belum sempurna itu.
Agar temperatur pembakaran bisa tercapai maka diperlukan panas tambahan, yaitu dengan menggunakan pemanas mula / glow plug
Pada motor Diesel injeksi tidak langsung (kamar depan dan kamar pusar) digunakan busi pijar, sedangkan pada motor Diesel injeksi langsung digunakan kawat pemanas atau penyala yang dipasang pada saluran isap.
Sistem pemanas mula 1 hanya membahas sistem pemanas mula pada motor diesel injeksi tidak langsung.
Motor Diesel dengan kamar depan
• Tanpa pemanas mula motor dapat distart pada temperatur 50oC
• Temperatur yang tinggi ini disebabkan bidang permukaan kamar depan luas
Motor Diesel dengan kamar pusar
• Tanpa pemanas mula motor dapat distart pada temperatur 20oC
• Hal ini mungkin, karena bidang permukaan kamar pusar tidak begitu luas.
• Dipasang dalam rangkaian paralel
• Tegangan kerja yang seiring digunakan 9,5V, 10,5V, 18V dan 22,5V dengan daya antara 110W – 120W
• Permukaan batang pemanas luas, memungkinkan waktu untuk memanaskan udara dalam ruang bakar menjadi lebih cepat.
• Untuk busi pijar tipe super RSK waktu pemanasan hanya 4 – 10 detik dan temperatur yang dicapai 750oC – 1000oC.
• Tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi (beban mekanis).
• Apabila salah satu busi putus, motor masih bisa distarter dan dihidupkan.
Busi pijar kawat
• Dipasang dalam rangkaian seri
• Tegangan kerja tergantung dari jumlah silinder biasanya 0,9V, 1,2V atau 1,7V dengan daya 60 – 70 W
• Waktu pemanasan 15 – 20 detik dan temperatur yang dapat dicapai 800oC – 900oC
• Kurang tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi sehingga jenis busi pijar ini jarang digunakan
• Apabila salah satu busi pijar putus, sistem pemanas tidak berfungsi
Contoh-contoh rangkaian pemanas mula
1. Ampermeter
2. Kunci kontak
3. Relai busi pijar
4. Busi kontrol
5. Busi pijar
6. Motor starter
Kunci kontak posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai – kunci kontak – terminal 8 – terminal G – masa
Kumparan (8 – E) menarik kontak, arus utama mengalir dari baterai – terminal B – terminal G – Busi kontrol – Busi pijar – masa
Kunsi kontak posisi start, arus pengendali mengalir dari :
• Baterai – kunci kontak – terminal ST – terminal E – masa
Kumparan menarik kontak, arus utama langsung mengalir dari baterai terminal B – terminal S – busi pijar – masa
• Baterai – kunci kontak – terminal 50 – kumparan selenoid – masa
Selenoid menghubung, motor starter mendapat arus utama langsung dari baterai
Selama start berlangsung arus utama tidak melalui busi kontrol. Tegangan pada busi pijar tetap, karena tegangan baterai akan turun waktu motor starter bekerja.
Baca Juga :
Related For Sistem Pemanas Mula
Regulator tegangan konvensional
Prinsip magnet listrik Baca Juga :Perbedaan Alternator dan GeneratorPengaman
Cara Tepat dan Mudah Menyetel Turbo Intercooler Dengan Benar
Cara Tepat dan Mudah Menyetel Turbo Intercooler Dengan Benar
Tips Sederhana MENINGKATKAN PERFORMA MESIN DIESEL
Tips MENINGKATKAN PERFORMA MESIN DIESEL Xlusi.com | Penggunaan kendaraan
Cara Memilih Filter Oli
Untuk memilih filter oli yang cocok digunakan untuk kendaraan