Regulator Tegangan Elektronik

Share

Regulator elektronik menggantikan regulator konvensional dengan hasil yang lebih baik

Keuntungan :

1. Meregulasi tegangan lebih teliti

2. Meregulasi tegangan sangat sangat peka (> 200 Hz)

3. Lebih kecil, memerlukan sedikit tempat

4. Bebas korosi pegas, bebas keausan kontak

Rangkaian

 

clip_image002

R1/R2/R3 = Tahanan

Z = Dioda Zener

T1/T2 = Transistor

D+ : Dari positif alternator

DF : Ke kumparan medan

D- : Ke masa alternator

E : Emitor

B : Basis

C : Kolektor

Diode Zener

Perbedaan dengan diode biasa :

Zener diode

Diode

clip_image002[4]

Pemakaian pada arah : penghambatan

Pemakaian pada arah : pengaliran

Sifat – sifat :

Tegangan hambat (Uz) adalah besar tegangan yang tetap mengalirkan arus melalui diode Zener (Contoh » 10 V)

Tegangan alir diode zener sama seperti diode biasa

clip_image004

Tugas diode zener pada regulator :

Sama dengan pengatur tegangan  clip_image005 ( Pada regulator konvensional kumparan)

Keuntungan :

Bekerja lebih teliti dan peka (pada kumparan di pengaruhi oleh tutup regulator dan celah magnet)

Transistor

63160530-003

Cara kerja

clip_image004[6]

Transistor bekerja seperti pada relai

Fungsi R  adalah Membatasi arus basis supaya transistor tidak rusak

Tugas transistor pada regulator adalah : Sebagai pemutus dan penghubung arus medan yang dikontrol oleh Zener Diode

Keuntungan : Anti korosi, bisa mengatur besar arus medan dan lebih cepat untuk buka tutupnya

Regulator Tegangan Elektronik was last modified: June 14th, 2020 by George Sitompul
Share
tags: cara kerja membran regulator, cara kerja regulator, cara menyetel regulator alternator mobil, cara repair alternator mobil, komponen elektronik alternator, kumparan medan, pegas, pengertian dari regulator dan alternator, prinsip kerja alternator, prinsipdancarakerjaalternatormobil, pungsi regulator pada mobil, regulator konvensional, regulator tegangan mobil, sistem kerja alternator