Panduan Lengkap Torque Converter | Prinsip dan Penggunaan
Xlusi.com | Setiap mobil matic seperti Toyota, Honda , Mitubishi dan juga yang lainya didalamya ada komponen yang dinamakan Torque Converter, lalu Bagaimana Cara Kerjanya, untuk lebih jelas Lihat Ulasan dibawah ini.
Torque Converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hidrolis. Fungsi utamanya tidak jauh berbeda dengan main clutch ( compling ), sehingga torque converter sering disebut juga fluid clutch.
Untuk menjelaskan bagaimana suatu torque converter bekerja, dibawah ini digambarkan suatu contoh kejadian yang sangat erat hubungannya dengan prinsip kerja torque converter.
Sepotong slang ( pipa karet ) yang diletakkan melengkung diatas lantai dan salah satu ujungnya dibiarkan bebas sedang ujung yang lainnya dihubungkan dengan pipa pompa air yang ditanam di dinding.
Apabila ke dalam slang tersebut kita alirkan air atau udara bertekanan, slang itu sendiri akan berusaha menjadi lurus.Pada bagian yang melengkung, slang berusaha membelokkan arah aliran air agar mengalir mengikuti lengkungan slang itu sendiri. Perubahan arah aliran air akan menghasilkan gaya reaksi pada sisi dalam lengkungan slang, sehingga slang dipaksa lurus.
Untuk mengadakan perubahan arah aliran, kecepatan atau jumlah aliran diperlukan suatu gaya.
Sebagai contoh, sepotong pipa yang melengkung seperti gambar dibawah. Apabila aliran oli melalui pipa tersebut, maka kecepatan aliran oli pada bagian masuk dan keluar menjadi berbeda. Gaya yang bekerja pada oli besarnya sebanding dengan gaya resultan antara kecepatan masuk dan keluar, dimana akan menimbulkan gaya reaksi pada dinding pipa, sehingga mengakibatkan pipa terdorong kearah yang berlawanan arah kanan ( searah dengan gaya reaksi ).
KONSTRUKSI DAN PRINSIP KERJA.
Torque Converter dipasang antara engine dan transmisi, berfungsi memindahkan tenaga engine ke transmisi. Dimana tenaga mekanis menjadi tenaga kinetis ( Oil Flow ), yang selanjutnya output shaft torque converter digerakkan oleh energi kinetis dari oil flow tersebut.
Torque Converter dapat memindahkan tenaga engine ke transmisi secara halus, tidak berisik dan tidak ada shock, yaitu dengan menggunakan oli sebagai media perantara. Sehingga tidak menimbulkan benturan – benturan yang keras pada roda gigi dan poros transmisi dan apabila unit mendapat benturan atau beban kejutan pada attachmentnya tidak akan diteruskan ke engine.Sebaliknya, vibrasi yang mungkin timbul pada setiap perubahan torque engine, akan diserap oil flow dalam torque converter.
Ditinjau dari kebutuhan unitnya, torque converter memiliki keunggulan utama yang tidak diperoleh dari jenis – jenis komponen pemindah tenaga yang lain. Dimana torque output dapat berubah secara otomatis disesesuaikan dengan besar kecilnya beban unit, tanpa mengubah putaran dan torque engine.
Pada umumnya torque converter mempunyai tiga bagian utama, yaitu : Pump ( impeller ), Turbin ( Runner ) dan Stator ( Reactor ). Pump dihubungkan dengan flywheel oleh drive case dan digerakkan langsung oleh engine,
menghasilkan energi kinetis pada oli dalam torque converter. Turbin dipasang tetap pada out put shaft, dimana sudu turbin menerima energi kinetis ( oil flow ) dari pump yang kemudian mengubahnya menjadi energi mekanis.
1. Sifat Torque Converter.
Dapat dikatakan bahwa turbin selalu berputar lebih lambat dari pada pump ( engine ), tetapi torquenya lebih besar daripada torque engine. Kecuali dalam hal – hal tertentu adakalanya turbin berputar lebih cepat dan pump, misalnya sewaktu unit mengalami over speed ( pada waktu unit jalan turun / misoperation )
Semakin besar torque ratio, semakin kecil speed rationya, kemudian jika turbin menjadi berhenti karena beban, torque rationya menjadi maksimum, pada keadaan demikian torque converter disebut dalam keadaan stall.
Pada umumnya torque converter terdiri atas tiga komponen utama yaitu :
- Pump ( Impeller ).
- Turbin ( Runner ).
- Stator ( Reactor ).
Pump dan turbin suatu torque cinverter mempunyai banyak sudu, masing – masing sudu pump atau turbin dibuat simetris dan dapat dianggap merupakan suatu pipa yang dilengkungkan dan dari dala.mnya dialirkan oli yang bertekanan.
1. Pump ( Impeller ).
Pump ini dipasang / dihubungkan dengan flywheel oleh drive case dan digerakkan langsung oleh engine. Jadi begitu engine berputar, maka pump pun akan ikut berputar, sehingga oli yang ada didalamnya akan terlempar karena gaya sentrifugal dan bentuk sudu dari pump itu sendiri.
2. Turbin.
Turbin dipasang apad out put shaft dan berfungsi merubah energi kinetis dari oli yang sedang diberikan pump, menjadi mekanis pada shaft out putnya.
Perubahan arah dan kecepatan aliran oli dalam sudu – sudu turbin menghasilkan gaya reaksi sehingga turbibn berputar.
Besarnya torque yang dihasilkan pada shaft turbin adalah sebanding dengan resultan dua besaran yang diperoleh dari hasil perkalian kecepatan keliling aliran pada bagian inlet dan outlet dengan masing – masing radius pada kedua ports. Torque turbin juga dipengaruhi dengan jumlah aliran dari fluida.
3. Stator.
Stator dipasanga pada shaft yang tetap pada housing yang berfungsi mengarahkan oil flow dari sudu – sudu turbin untuk masuk kembali ke sudu – sudu pump sesuai dengan arah putaran pump, sehingga oil flow yang masih mempunyai tenaga kinetis akan membantu mendorong dan memperingan kerja pump dan selanjutnya akan memperbesar tenaga kinetis dari outlet pump berikutnya
Jika turbin berputar cepat hingga speed rationya mendekati satu, maka arah ( sudut aliran ) oli akan berubah, sehingga oli yang keluar dari turbin akan memukul punggung sudu – sudu stator. Keadaan yang demikian mengakibatkan aliran oli menjadi tidak beraturan dan efisiensi torque converter akan menurun.
Torque converter berfungsi sebagaimana mestinya, hanya pada speed tertentu dan apabila dikehendaki operator clutch dapat engaged yang berarti menghubungkan langsung antara turbin dengan pump sehingga merupakan unit direct drive dengan effisiensi 100 %.