Mobil Pakai Transmisi AMT Dirasakan Tak Cocok untuk Indonesia
Xlusi.Com | Nissan Datsun memilih transmisi Continously Variable Transmission (CVT) ketimbang Automated-Manual Transmission (AMT) buat model Cross yang dijual di Indonesia. Ternyata ini bukan tanpa alasan.
Menurut Nobuyuki Kawai, Chief Vehicle Engineer Datsun Business Unit, Nissan Motor Co., Ltd, AMT tidak sesuai buat kebutuhan konsumen Indonesia.
“AMT tidak cocok untuk Indonesia, karena berbasis transmisi manual. Secara otomatis kerjanya ‘mencium’ kopling, ini sangat sederhana, bukan seperti double clutch. AMT adalah single clutch, jadi ini tidak cocok untuk smoothness,” kata Kawai, di Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018).
Ciri khas AMT saat dikendarai adalah ada jeda setiap perpindahan gigi. Hal ini membuat pengemudi merasakan momentum (gaya dorong mobil ke depan) terlalu lama sebelum pindah ke gigi yang lebih tinggi.
Kawai mengatakan Cross punya berat sekitar 980 kg tidak mungkin cocok pakai AMT karena pengemudi bakal merasakan momentum yang besar. Sebelum Cross, Kawai merancang Redi-GO seberat 670 kg pakai AMT untuk pasar India.
Melihat kondisi jalanan di Indonesia, terutama Jakarta yang tingkat kemacetan tinggi serta berkarakter jalan stop and go, Kawai memilih CVT untuk Cross demi menunjang kehalusan mengemudi.
“Normalnya kami menggunakan double clutch, tapi CVT punya konverter torsi yang menyerap momentum. Inilah salah satu poin CVT yang tidak bisa didapay di AMT. Jadi saya memutuskan CVT adalah keputusan terbaik untuk jalan-jalan Indonesia,” kata Kawai.
Apa itu Transmisi CVT
Mobil Transmisi Otomatis CVT (Continuously Variable Transmission) Mobil dengan transmisi otomatis CVT, menggunakan perangkat puli dan sabuk baja sebagai komponen utama pengggerak transmisi. Transmisi jenis CVT dapat melakukan perubahan gigi rasio menyesuaikan dengan putaran mesin.
Cara kerja transmisi CVT lebih halus karena tidak ada hentakan yang ditimbulkan dari proses perpindahan gigi ataupun perpindahan transmisinya menggunakan sebuah belt. Tetapi kekurangan dari mobil dengan transmisi CVT adalah akselerasinya tidak sebaik mobil dengan transmisi manual ataupun automatic standar. Kemudian satu hal lagi yang penting, transmisi CVT lebih rawan mengalami kerusakan dan susah untuk diperbaiki karena memiliki sistem yang lebih komplit. Mesin mobil dengan transmisi CVT tidak bisa dibuat dengan gaya berkendara kasar karena mesin mudah kedodoran.
Bukan teknologi terbaru namanya jika tidak memiliki kelebihan, mobil dengan transmisi CVT akan lebih mudah dikendarai karena hanya bermain gas dan rem saja seperti mengendarai sepeda motor matic. Akselerasi terasa lebih lembut tanpa adanya hentakan dari perpindahan gigi perseneling. Engin brake berkerja lebih baik sehingga saat mobil melintasi jalan menurun kerja rem menjadi lebih ringan. Efisiensi Bahan bakar juga ikut meningkat karena penggunaan putaran mesin relative stabil.
Apa itu transmisi AMT?
“Ini adalah transmisi manual yang dioperasikan secara otomatis,” jelas Agung Anom, Servis Manager Suzuki Authorized Dealer, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Yup, transmisi AMT sejatinya merupakan girboks manual lengkap dengan kopling kering dengan pergerakan perpindahan gigi dan pengaturan kopling yang bekerja secara otomatis.
Otomatisasi perpindahan gigi dan aktivasi kopling menggunakan pompa aktuator atau solenoid yang berfungsi menekan kopling dan menggeser posisi persneling ke tingkat yang dibutuhkan.
“Transmisi ini perpindahan gigi dan koplingnya dibantu dengan motor, disesuaikan dengan keinginan pengguna dan kebutuhan mesin,” tambahnya.
Perintah untuk memindahkan gigi dan aktivasi kopling ini diperintahkan oleh modul transmisi maupun ECU girboks.
ECU girboks akan membaca parameter di mesin, baik itu kecepatan ataupun putaran mesin.