Mobil Ayla Dibawa Kabur Teman Kencan, Seorang Perawat Menangis
Seorang perempuan berprofesi sebagai perawat, EP (34), warga Gombong, Kebumen, menjadi korban penipuan oleh teman kencannya. Mobil Daihatshu Ayla Nopol AA2463 XX yang terbilang baru, raib dibawa kabur, Ahmad Nur Ibrahim (26), warga Lampung.
Kejadian itu bermula, saat korban dan pelaku check-in di sebuah hotel di Bandungan suatu hari pada pukul 23.25 WIB.
Keesokannya, pukul 09.00 WIB, pelaku meminjam mobil korban dan meminjam KTP korban dengan alasan akan keluar mengambil uang di ATM. Namun, setelah ditunggu berjam-jam, pelaku tak kunjung kembali ke hotel.
“Korban nangis-nangis melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Bandungan. Mobilnya mobil baru dan belum keluar nomor polisinya. Jadi kami minta kelengkapan laporan, korban kami minta untuk melengkapi surat-surat dari dealer,” tutur Kapolsek Bandungan, Iptu Achmad Su,” kata Kapolsek Bandungan Iptu Ahmad Sugeng, di sela Rapat Koordinasi BPC-PHRI Kabupaten Semarang di Bandungan, Kamis (9/4/2015).
Setelah mendapatkan laporan tersebut, aparat Polsek Bandungan selanjutnya mendatangi hotel tempat korban dan pelaku menginap untuk menyelidiki kejadian tersebut. Namun sayang sekali, lanjutnya, pihak hotel tidak mencatat identitas korban maupun pelakunya.
“Kami mohon pengelola hotel untuk tegas meminta KTP tamu terutama tamu laki-laki. Kalau perlu dicatat juga plat nomor kendaraan bermotornya. Sebab kalau ada kejadian seperti itu, kita yang kerepotan,” ungkap Sugeng.
Menurut dia, keamanan dan kenyamanan tamu hotel adalah tanggung jawab pihak pengelola hotel. Oleh sebab itu, identifikasi tamu hotel, khususnya yang laki-laki sangat penting. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya aksi kejahatan dan kriminalitas.
“Selain itu, hotel juga jangan sampai beralih fungsi sebagai kos-kosan. Seperti yang baru-baru ini diramaikan beritanya. Kita tidak ingin hotel-hotel di Bandungan jadi ajang hal-hal yang tidak baik,” kata Sugeng.
Sementara itu, Ketua PHRI Kabupaten Semarang Sumardi Darmadji mengatakan, sudah berulangkali meminta para pengelola hotel untuk melengkapi sistem keamanan hotel dengan kamera pengawas (CCTV), termasuk meregistrasi para tamu hotel dengan meminta indentitas asli para tamu yang akan menginap.
“Sebaiknya hotel memang dilengkapi CCTV, itu sudah sering kita sampaikan ke teman-teman. Identifikasi para tamu juga wajib dilkukan, tapi biasanya tamu enggan menyerahkan KTP,” kata Sumardi.