Dapatkan Mobil idaman “Obral Mobil Murah”
Walaupun pengamat otomotif sempat meragukan kualitas mobil murah. Tapi di Surabaya, justru mobil-mobil inilah yang laris manis. Malah di tahun 2015 ini, dealer-dealer sudah bersiap menjadikan mobil kelas jajanan ini sebagai primoda jualan.
PASAR otomotofif tanah air membuktikan, animo terhadap mobil murah tidak bisa dibendung citra minor seputar kualitasnya. Bagi para pemburu tunggangan, harga terjangkau jauh isi kantong, menjadi pertimbangan utama. Soal kualitas, itu nomor dua.
Di dealer-dealer Surabaya, kendaraan yang diberi label low cost green car (LCGC: mobil murah ramah lingkungan) tersebut menjadi andalan. PT Nissan Motor Indonesia (NMI) termasuk yang menangguk rejeki dari pemintaan, yang umumnya berasal dari kelas menengah. Agen tunggal pemegang merek Nissan di Indonesia sukses memasarkan mobil murah pertamanya, Datsun Go.
Hanya dalam waktu tujuh bulan sejak di luncurkan, Mei 2014 silam, mobil ini sudah mampu merebut 27.391 pembeli di Tanah Air. Harganya yang hanya kisaran Rp 80 juta-an menjadi magnet besar.
”Meski kami yang paling akhir meluncurkan LCGC, tetapi kami bisa mengambil porsi market share 18 persen di segmen itu. Kami rasa itu sudah cukup bagus,” kata Hana Maharani, Marketing Communications PT Nissan Motor Indonesia, Kamis (8/1/2014).
Di tahun 2015, penjualan Datsun Go diperkirakan mampu memberi kontribusi terbesar untuk total penjualan merk Nissan. “Sekarang kontribusi terbesar masih dari MPV All New Grand Livina, diikuti di belakangnya Nissan X-Trail”, tuturnya.
Pabrikan Jepang, Daihatsu juga terdongkrak penjualanya lewat Daihatsu Ayla. Branch Manager Daihatsu Waru, Ferry, sebanyak 30.000 unit berhasil dijual di Jatim sepanjang 2014. Sebanyak 12.000 di antaranya kini mengisi garasi warga Surabaya.
“Prediksi kami tahun 2015 akan melambat hingga 5 persen. Sebab ada banyak factor yang mempengaruhi,” terang Ferry, Rabu (7/1/2015), saat ditemui di kantornya.
Dari semua produk Daihatsu, hatchback Ayla menjadi andalan di kelas city car. Di Surabaya sajam rata-rata ada 250 pemesan setiap bulan. “Kalau untuk Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang, setiap hari Ayla laku 68 unit,” tegasnya.
Di kelas LCGC, Ayla hanya kalah dari saudara tuanya, Toyota Agya. “Kami perkirakan penjualan Ayla akan semakin tinggi di tahun 2015 ini. Sebab ada kecenderungan konsumen mencari mobil baru, dengan harga terjangkau,” terang Ferry.
Selain harganya terjangkau, masyarakat cenderung mencari mobil yang irit. “Ayla sudah menjadi jaminan konsumsi bahan bakarnya sangat irit.
Dengan harga yang terjangkau, Ayla akan menjadi pilihan,” ungkap Ferry.
Rejeki dari mobil murah juga diraup Honda. General Manager Honda Surabaya Center (HSC), Wendy Miharja, mengungkapkan, MPV Mobilio dan Honda Brio yang merupakan varian termurahnya cukup laris.
Secara nasional, sepanjang Januari-November 2014, MPV Mobilio telah terjual 78.154 unit. Angka ini setara dengan 50 persen dari total penjualan seluruh mobil Honda, yang jumlah mencapai sekitar 154.100 unit.
Di tahun 2015 ini, selain mobilio, Honda mengeluarkan primadona baru, Honda HRV. Penawaran Honda HR-V telah dimulai sejak September 2014. Di Jawa Timur, lanjut Wendy, sudah ada sekitar 600 pembeli yang menginden mobil tersebut.
Honda HR-V ditawarkan dalam 4 varian dengan harga Rp 249 juta – Rp 295 juta. “Secara nasional, penjualan HR-V diproyeksikan 20 ribu unit. Khusus Jatim, Bali, serta Nusa Tenggara, penjualannya ditargetkan sebanyak 2.500 unit.
Optimisme mobil murah tetap jadi primadona juga disampaikan Branch Manager Auto2000 Jawa Timur, Hasan. Dia memprediksi, sepanjang 2015 mendatang pertumbuhan mobil Toyota akan mencapai sekitar 11 persen. Pendorongnya adalah munculnya varian-varian baru.
Sepanjang 2014, lanjutnya, penjualan mobil Toyota di Jawa Timur masih ditopang Toyota Avanza. MPV (Multi Purpose Vehicle) yang dijuluki mobil sejuta umat ini, memberi kontribusi sebesar 35 persen. Dalam angka sekitar 2000 unit. Mobil termurah mereka, Toyota Agya menjadi jawara di kelas LCGC.